Gue kan udah janji sebelum’a kalo mau kasih cerita dongeng’a
so, gue dah post buat kalian yang berminat untuk membaca kisahnya..hehehehe....
Cerita’a begini...........
Dahulu kala hiduplah seorang raja. Baginda raja itu memiliki
sepasang sandal dari kulit kerbau. Kedua sandal itu merupakan pasangan
suami-istri. Sang suami disebut Papuq Mame dan sang istri disebut Papuq Kine. Karena
ini cerita dongeng jadi sepasang sandal
ini bisa bicara.
Pada suatu malam, ketika sang raja tengah tidur sandal ini (
dalam bahasa Lombok disebut Lelampak) terlihat khawatir. Pasalnya setiap musim hujan
sang Raja sering memakai mereka karena raja merasa jika lelampak ini enak
digunakan ditanah yang basah. Tak heran banyak tikus yang sering mengintai
mereka karena meraka mengeluarkan bau yang digemari tikus.
“Puqen..”panggil lelampak jantan kepada istrinya.
“ya.”
“jika kita begini terus selalu diintai oleh para tikus itu
kita bisa jadi mangsa mereka. Bagaimana jika kita memohon kepada Tuhan agar
dijadikan sepasang tikus?”
“jika begitu kemauan mu aku menurut saja sebagai istri”jawab
lelampak betina.
Mereka pun lalu berdoa kepada Tuhan. Atas kuasa-Nya jadilah
lelampak itu sepasang tikus yang gagah.
Kebisingan yang sering terjadi pada malam hari ketika
tikus-tikus mencari makan membuat sang raja meminta pengawalnya mencarikan
kucing untuknya. Banyaknya kucing yang dipelihara raja membuat kedua tikus
jelmaan lelampak itu kuatir. Mereka lalu berdoa untuk dijadikan sepasang
kucing.
Akhrinya mereka menjadi sepasang kucing. Mereka sangat
disayang oleh baginda raja dan permaisurinya karena kelincahan mereka dalam
menangkap tikus serta bulu mereka yang bagus. Namun pada suatu hari kucing itu
mulai merasa gelisah lebih tepatnya iri. Mereka iri kepada anjing yang selalu
dibawa sang raja dalam berburu. Mereka ingin dijadikan anjing pemburu. Dan
demikianlah akhirnya mereka kembali diubah menjadi sepasang anjing pemburu yang
lincah dan pandai berburu. Raja amat menyayangi mereka. Tapi lagi-lagi kedua
jelmaan ini tak menerima keadaan mereka yang telah menjadi anjing. Keduanya merasa
kebebasan mereka terganggu serta banyak yang memusuhi mereka sebab kepintaran
dan kelincahan mereka. Kemudian mereka pun berdoa untuk dijadikan raja dan
ratu. Keinginan merekapun tercapai mereka menjadi sepasang raja dan ratu. Kerajaan
mereka cukup megah dan mulai banyak pengikutnya. Keadaaan ini lalu sampai
ketelinga sang raja yang merupakan majikannya dulu. Lalu tanpa berfikir lagi,
sang raja menyuruh pasukannya untuk menyerang kerajaan yang baru saja dibangun
oleh sepasang jelmaan itu. Karena kerajaan mereka masih baru, pasukan mereka
tak sebanding dengan raja. Akhirnya habislah kerajaan mereka.
Kedua lelampak yang telah menjadi manusia ini pun sakit hati
atas kekalahan mereka. Sang istri lalu menyarankan agar mereka kembali
kekerajaan dan menjadi abdi disana. Tapi keegoisan sang suami membuat sang
istri tak dapat berbuat apa-apa. Sang suami mendesak sang istri untuk
menyetujui usulnya untuk yang kesekian kalinya. Sang suami ingin dijadikan
sebagai Tuha. Terpaksa sang istri menurutinya. Kemudian keduanya pun mulai
berdoa. Namun ketika doa mereka selesai, seketika papuq mame dan papuq kine
berubah kembali menjadi sandal.
nah,,dari cerita diatas kita dapat ambil kesimpulan kalo kita gak boleh memohon terus tanpa ada perbuatan nyata. kesuksesan dan keberhasilan bukan hanya dari berdoa dan meminta tetapi juga dari jerih payah agar hasil yang didapat nyata dan sebanding dengan usaha yang udah kita lakukan...
cerita ini gue ambil dari buku yang bokap gue beli. Banyak buku-buku cerita rakyat yang gue koleksi akhir2 ini, mulai dari yang beli di warung-warung ampe yang beli di toko buku.hehehehe....... ceritanya enak dibaca dan banyak kasih kita pelajaran. Jadiiiii,,gak salah kan kalo mau coba membaca. ^^ ...
0 Comment:
Posting Komentar